Selamat soree, selamat bermalam minggu bagi kalian yang merayakann dan selamat mencari inspirasi bagi kalian yg masih jombloo. Kali
ini saya ingin sharing tentang “Kenapa Sih Kita Harus Repot-Repot Kuliah?” Jadi beberapa
waktu yang lalu ada seorang teman saya yang menanyakan hal ini dan kemudian
munculah inspirasi untuk membahas lebih lanjut mengenai pertanyaannya tersebut. Iya ya? Kenapa
sih kok kita repot-repot harus kuliah?
“Tuntutlah Ilmu hingga ke Liang Lahat” Begitulah sabda Rasullullah SAW yang artinya menyuruh pada kaumnya untuk terus menuntut ilmu tanpa berhenti. Dan hadis ini benar adanya, karena kadar keilmuan seseorang nantinya akan menentukan posisi kehidupan baik di dunia maupun diakhirat.
Seseorang yang berilmu tinggi akan cenderung lebih mudah dalam menjalani kehidupan ini. Dan memiliki peluang lebih besar dalam meraih kesuksesan. Dan begitupula sebaliknya, seseorang yang enggan belajar, maka kehidupannya akan diluputi kesukaran, karena ketinggalan kereta.
Sewaktu kita kelas
XII (3 SMA/SMK/sederajat) dulu pastinya kita pernah berpikir, setelah lulus mau
lanjut kuliah atau langsung kerja saja ya? Pemikiran galau seperti ini
sebenarnya adalah hal yang lumrah dan sering dirasakan oleh kebanyakan anak SMA.
Biasanya bagi siswa-siswi SMA akan memilih untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi dan bagi siswa-siswi SMK akan memilih untuk bekerja
terlebih dahulu dan kemudian melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih
tinggi (itu jika dia masih memiliki semangat belajar dan tidak keenakan mencari
uang loh ya).
Penulis dulunya
adalah seorang siswa SMK, impian saya waktu itu sih sebenarnya ingin langsung
lanjut kuliah. Tapi berhubung orang tua saya tidak mumpuni dalam hal keuangan,
saya akhirnya legowo dan mencari cara agar saya bisa meraih impian saya itu
tanpa membenani kedua orang tua. Berhubung saya adalah siswa SMK dan memiliki
skill yang lebih spesifik dalam pekerjaan (Mekanik Otomotif) dibandingkan siswa-siswi
SMA. Lalu tidak lama setelah lulus Alhamdulillah saya berhasil mendapatkan
pekerjaan di salah satu perusahaan multinasional yang bergerak di bidang
Otomotif.
Tujuan saya bekerja
saat itu adalah untuk mencari uang dan dari hasil tabungan saya tersebut akan
saya gunakan untuk membiayai kuliah saya nantinya. Namun ternyata dengan
bekerja sebenarnya selain saya mendapatkan gaji tapi saya juga menemukan banyak
hal-hal baru dan dari pengalaman tersebut membuat saya lebih semangat untuk
melanjutkan study ke perguruan tinggi.
Alhasil setelah 3 tahun lamanya saya
bekerja dan berkelumit dengan rutinitas pekerjaan dimana saya harus berangkat
kerja pagi buta dan pulang ketika matahari terbenam, mereview
pelajaran-pelajaran anak-anak SMA dikala waktu senggang, ikut les bahasa
inggris (conversation class) sehabis pulang kerja, rajin ngambil jatah lembur
agar penghasilan saya juga meningkat, bertemu dengan orang-orang hebat dan
mendapatkan pengalaman yang luar biasa bersama mereka di tempat kerja saya.
Akhirnya dengan bekal perjuangan dan kegigihan tersebut sekarang saya mampu
berstatus sebagai “MAHAsiswa” yang BERDIKARI, maksudnya adalah saya dapat
membiayai kuliah saya sendiri tanpa membebani kedua orang tua. Iya, saya
sekarang kuliah di salah satu universitas swasta terbaik di Indonesia dan di
department International Program pula.
Jadi ketika sekolah dulu saya sudah memantapkan untuk
melanjutkan kuliah di Teknik Industri International Program Universitas Islam
Indonesia, entah mengapa ketika SMK dulu saya berpikir bahwa ketika lulus
kuliah selain saya menjadi mahir dalam bidang Teknik Industri, namun saya juga
harus bisa menguasai bahasa inggris.
Alasan yang simple inilah yang membuat
saya melewatkan jatah 2 tahun untuk mengikuti seleksi nasional masuk perguruan
tinggi negeri. Saya hanya fokus bekerja untuk kuliah di almamater saya saat
ini. Yap! I’m falling in love with this choice since a long time ago.
Lalu apakah lantas saya keteteran mengikuti proses
kuliah? Jelas tidak, dengan bermodalkan ketekunan, kegigihan, rasa penasaran
yang terus menerus dan tidak malu untuk diajari oleh teman-teman yang usianya
jauh lebih muda. Maka dari upaya-upaya tersebut, sejauh ini nilai saya masih
aman dalam range CUMLAUDE.
Lulus dengan title “Cumlaude” sebenarnya memang
bukanlah tujuan akhir saya. Saya pikir ketika nanti saya lulus dengan title “Cumlaude”,
itu merupakan sebuah bonus dari segala upaya dan kegigihan yang saya keluarkan
dalam proses kuliah. Dan memang, lulus dengan title “cumlaude” itu tidak
menjamin seorang sarjana menjadi sosok yang hebat, tetapi kelak ketika kita
menjadi seorang yang hebat dan memiliki title cumlaude pastinya akan menjadi
sesuatu yang lebih berkesan bukan?
#Terus
kenapa harus kuliah?
Untuk memperoleh ilmu, pengalaman, dan atmosfer
persaingan yang biasanya akan banyak terjadi di dalam dunia kerja. Ingat yang
namanya belajar itu adalah ibadah, walaupun belajar tidak harus di bangku
kuliah tapi jika belajar sendiri tanpa ada yang membimbing akan sulit bagi kita
untuk berkembang.
Kuliah tidak bisa memberi kita jaminan akan mendapatkan pekerjaan/karir yang baik tapi dengan kuliah kita akan semakin dekat dengan pekerjaan/karir yang baik.
Maksudnya adalah ketika kita kuliah, kita akan punya
lebih banyak teman atau relasi yang memungkinkan kita untuk membentuk jaringan
dalam lingkungan. Tentu saja memudahkan dalam mendapat pekerjaan. Lalu kita
dapat banyak berkonsultasi dengan dosen terkait pengalamannya dahulu yang
mungkin akan dapat menginspirasi kita dalam menggapai kesuksesan.
Kadang bagi sebagian kalangan kuliah itu hanya untuk
gengsi, agar dia lebih dipandang oleh banyak orang. Tapi sebenarnya dengan
kuliah, selain mendapatkan gelar sarjana, banyak hal yang dapat kita lakukan
dan itu bermanfaat untuk masyarakat luas. Sama seperti Catur Dharma Perguruan
Tinggi:
1. Pendidikan,2. Penelitian,3. Pengabdian Masyarakat, dan4. Kewirausahaan
Tapi karena tekanan sosial, kebanyakan mahasiswa hanya
mengejar status sarjana yang dianggap beken dan hebat agar mendapatkan
pekerjaan yang layak.
Di dunia perkuliahan, kita diajarkan juga untuk bersikap
mandiri, lebih kritis dan logis akan segala sesuatu, tidak menerima
mentah-mentah segala asumsi yang ada di masyarakat, membuat kita lebih siap
menjadi “MAHA”siswa yang berdedikasi bagi masyarakat sekitar. Selain itu,
kuliah juga bisa jadi ajang expand network yang tepat apabila kita gaul dengan
orang-orang yang tepat pula.
#Lalu apakah kuliah menjamin kita untuk sukses?
Ya,
TIDAK juga. Kuliah tidak menjamin kalian akan sukses kelak, buktinya banyak
yang tidak kuliah tapi mereka bisa sukses dan yang sarjana masih sibuk mencari
lowongan pekerjaan.
Tahu Bill Gates kan? Dulu Beliau berhenti kuliah dan sekarang bisa menjadi orang
terkaya di dunia.
TAPI, Semua manusia di
ciptakan berbeda, tidak semua orang bisa seperti Bill Gates. MAKA kuliah bukanlah
sebuah JAMINAN kesuksesan, melainkan MODAL kesuksesan.
Ketika
kalian kuliah , kalian akan melalui berbagai proses. Kalian tidak hanya
mendapat HARDSKILL (Ilmu pengetahuan yang ditekuni) namun
kalian juga bisa memperoleh SOFTSKILL atau
sebuah keahlian berorganisasi, Berwirausaha, bernegosiasi maupun kepemimpinan.
SOFTSKILL itulah yang juga akan
menjadi modal kalian menuju kesuksesan di samping HARDSKILL.
Dengan kuliah maka tentu kita akan mendapat
ridho dan kasih sayang Allah SWT, karena Allah SWT senang sekali dengan orang
yang berusaha menuntut ilmu sebanyak-banyaknya.
Apakah kalian sudah merasa jelas dan telah memiliki alasan yang kuat kenapa kalian harus repot-repot Kuliah?
Kalo belum jelas juga, silakan comment di artikel ini ya..
Semoga artikel ini bermanfaat dan menginspirasi guys!
Kalo belum jelas juga, silakan comment di artikel ini ya..
Semoga artikel ini bermanfaat dan menginspirasi guys!
Silakan dishare ke orang banyak dan tunggu
artikel-artikel menarik berikutnya ya. Thanks for reading.
Hemm...tetapi kuliah koq repot gitu ya...saya sd smp sma gak ada bayar spp ketika kuliah sudah bayar spp minta ditanda tangani pula...terus dosennya gak ada..cuek arrgghhh gw gak bisa ikut uts gra gara lambat minta tanda tangan krn ngantri bayar buat uts..=_= au ah tahun depan ane mau ganti prodi lah :v
BalasHapus