Hello guys!
Setelah beberapa bulan ini vakum nulis-nulis, akhirnya CAKMAT sekarang bisa kembali ke dunia kepenulisan. Bukan karena malas atau gak ada ide, tapi karena seabreknya tugas-tugas kampus dan kegiatan kemahasiswaan yg CAKMAT harus ikuti belakangan ini. Well, InsyaAllah cakmat bakal posting artikel-artikel baru setiap sabtu sore. Jadi apa tema kita minggu ini??
Tentang sampah plastik..
Apa
kalian tahu bahwa Indonesia masuk dalam peringkat kedua di dunia sebagai
penghasil sampah plastik ke Laut setelah Negara Tiongkok?
Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menilai persoalan sampah sudah
meresahkan. Hal tersebut berkaitan dengan data dari KLHK yang menyebutkan bahwa plastik
hasil dari 100 toko atau anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO)
dalam waktu satu tahun saja, sudah mencapai 10,95 juta lembar sampah kantong
plastik. Jumlah itu ternyata setara dengan luasan 65,7 hektar kantong plastik
atau sekitar 60 kali luas lapangan sepak bola.
Jika
data tersebut hanya diambil dari 100 toko anggota dari APRINDO saja, bagaimana
dengan toko-toko, perusahaan manufaktur, sampah rumah tangga lainnya? Jelas
sekali, luasannya akan berkali-kali lipat dari dampak yang sudah dijelaskan
sebelumnya.
#Lalu
bagaimana cara mengatasi agar kondisi sampah plastik di Indonesia tercinta ini
berkurang?
Jadi sebaiknya saya mulai
dari apa yang saya lakukan terlebih dahulu sebelum mencoba untuk mengajak
kalian untuk peduli dengan issue seperti ini.
Jadi beberapa waktu yang
lalu, saya dan sejumlah teman dari kampus saya membuat semacam gagasan tertulis
yang ditujukan ke dikti, yaitu PKM GT. Gagasan kami memiliki judul “Tempat Sampah Pemilah Otomatis: Logam Dan
Non Logam“.
#Jadi apa sih inti dari gagasan ini?
- Kami ingin masyarakat gak ribet dalam membuang sampah, karena dengan adanya sensor proximity sampah yang terbuang dipisah secara otomatis baik itu sampah logam dan non-logam. Sehingga, sampah yang sudah terpisah, bisa di reuse, recycle dan akhirnya kita bisa me-reduce kapasitas sampah tersebut.
- Kami ingin masyarakat menjadikan aktivitas pemilahan sampah sebagai kebiasaan, memilah sampah-sampah yang bisa didaur ulang dan dengan sampah yang susah untuk didaur ulang.
- Dan tentu saja kami ingin menumbuhkan rasa kepedulian masyarakat untuk cinta terhadap lingkungan sekitar dan mewujudkan Indonesia yang bersih dari sampah.
Contoh
prototype Tempat Sampah Pemilah Otomatis: Logam dan Non Logam.
Untuk
merealisasikan gagasan ini memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit, karena
saya saat ini adalah MAHAsiswa maka sudah menjadi ranahnya seorang MAHAsiswa dalam membuat
suatu gagasan. Apabila memungkinkan kami juga ingin sekali mengimplementasikan gagasan
tersebut jika di support oleh para stakeholders.
![]() |
Foto ini dikutip dari: TRIBUN JOGJA/KHAERUR REZA |
Langkah
yang saya lakukan selanjutnya adalah Bersih Sampah di Pantai Parangtritis
bersama Gerakan Kepanduan UNISI dan Relawan Rumah Zakat Jogja. Aksi ini kami
lakukan pada tanggal 24 April yang lalu. Alhasil kami berhasil mengumpulkan
sampah-sampah kedalam belasan trashbag. Iya memang melelahkan, tapi setidaknya
kami melakukan aksi yang cukup nyata sebagai bentuk kepedulian kami terhadap
lingkungan. Mari kita pikir, jika ada banyak orang-orang yang peduli seperti
ini maka implikasinya Indonesia akan bersih dari sampah karena setiap
masyarakatnya sudah anti dalam membuang sampah secara sembarangan. Tidak ada lagi
banjir yang parah, tidak ada lagi kekumuhan dan setiap elemen masyarakat
Indonesia akan hidup dengan nyaman, aman dan sehat karena terbebas dari
gangguan sampah.
Masih
banyak lagi aksi-aksi lainnya yang bisa kita lakukan dalam mengurangi kapasitas
sampah di Indonesia khususnya. Itu semua akan tergantung dari gagasan, ide-ide
kreatif dan kepedulian kalian terhadap lingkungan disekitar kalian. Sekali lagi karena kita
MAHAsiswa, maka sudah menjadi ranahnya kita untuk memiliki pola pikir yang
jelas tentang pengelolaan sampah. Gak usah mikir terlalu jauh-jauh, hal-hal simple seperti mengurangi konsumsi sampah plastik sehari-hari merupakan aktualisasi yang bisa kita lakukan kok..
Jika
saya sudah melakukan aksi-aksi diatas dan InsyaAllah akan melakukan aksi-aksi
lainnya dalam mengurangi sampah kedepannya. Bagaimana dengan aksi kalian?
0 komentar:
Posting Komentar